Senin, 30 Agustus 2010

Walikota Menjawab

BAMBANG yang sempat pucat pias mendengarkan kritikan dewan, berusaha menjawab pertanyaan secara rinci dibantu jajarannya. Menurut Bambang pihaknya sudah mengambil tindakan tegas Kepsek SMP 1, SMA 4, dan SMA 5. “Kita sudah tindak tegas kepala sekolah yang bermasalah itu,” ujar Bambang tanpa merinci sanksi yang dijatuhkannya. “Sebentar lagi selesai. Banyak Kepala Sekolah bergelimpangan,” kata Kadis Diknas Kota Jambi, A Syihabuddin menimpali pernyataan atasannya.
Terkait pungutan di SMP 3, Syihabuddin kembali menuturkan ihwal kisah mengapa terjadinya pungutan itu. Kata dia, sekolah itu punya utang 800 juta kepada pihak ketiga. Utang itu terjadi ditahun 2008, saat itu, komite dan pihak sekolah sepakat mengutip dana ke siswa untuk pembelian komputer. Namun setelah barang didapat, biaya belum lunas, pungutan distop. “Kini mereka tak tau cara mengganti uang. Pengantinya mungkin dari APBD,” ujar Syihab yang mengaku berupaya keras menuntaskan persoalan.
Kadis PU Kota Jambi, Sidik Julianto, terkesan enggan menerangkan pokok persoalan dan banyak diam. Bahkan ketika ditanya usai hearing ia hanya mengatakan segera memperbaikin jalan-jalan dan drainase. Bahkan pria itu langsung tancap gas usai Walikota memerintahkan segera tambal dan perbaiki jalan.
Terkait telatnya setoran dana restribusi pengobatan di Puskesmas dan Puskesmas pembantu oleh Dinas Kesehatan, Kepala Inspekotar Kota Jambi, meminta Walikota menegur Kepala Dikes dan diminta menyiapkan kebijakan publik.
Menurut Walikota Jambi, makin tingginya angka kemiskinan dan pengangguran di Jambi bukan disebabkan tidak berjalannya program pemerintah. Namun lebih disebabkan meningkatnya migrasi penduduk ke Kota Jambi. “Migrasi jadi masalah mengapa hal itu terjadi,” tambah Bambang.(gtt)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar