Minggu, 14 November 2010

Terminal Alam Barajo, Sekadar Tempat Memungut Retribusi


Media Jambi – Suasana lengang terlihat di Terminal Alam Barajo Simpang Rimbo Kota Jambi. Deretan loket berjajar rapi. Hanya sayang, tidak satu loketpun yang buka untuk melayani penumpang. Hanya terlihat mobil angkutan kota memasuki terminal mencari penumpang. Sesekali terlihat bus antar kota antar provinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) memasuki terminal. Sekadar memutar untuk kemudian melanjutkan perjalanan.

Kondisi Terminal tipa A ini sangat memprihatinkan. Sejak setahun terakhir, tidak ada aktivitas berarti disini. Tak terlihat kendaraan yang menaikan atau menurunkan penumpang. Yanto, pengurus Loket Safa Marwa jurusan Jambi – Kerinci mengatakan, terminal ini tidak memberi kenyamanan dan keamanan bagi penumpang.

Terminal ini juga tidak memiliki fasilitas umum. Seperti MCK, mushola dan ruang tunggu. Apalagi penumpang yang datang dari Kerinci sampai di Jambi pada malam hari. Setelah pukul 18.00 WIB tak ada lagi angkot yang masuk terminal. “Jadi ya mau tak mau kami buka loket diluar yang bisa melayani penumpang lebih leluasa,” ujarnya kepada Media Jambi, Rabu (10/11) lalu.

Pantauan Media Jambi, tidak satupun loket yang melayani penumpang pada terminal yang diresmikan tahun 1996 ini. Sesekali terlihat ojek lalu lalang mencari penumpang. Pemiliki PO (Perusahaan Organda). Sepertinya lebih memilih membuka loket diluar terminal. Walaupun sesuai aturan, semua kendaraan yang datang maupun berangkat harus menaikan dan menurunkan penumpang di terminal.

Di banyak loket, hanya tersisa papan merek dengan bagian yang kaca. Disekitarnya ditumbuhi semak belukar. Sejumlah . Sedangkan fasilitas lain lapuDi beberapa tempat, hanya tersisa papan merek Loket-loket yang dibangun hanya tinggal papan merek dan semua fasilitas yang ada sudah lapuk dan terlihat sudah semak. Kaca-kaca sudah banyak yang hancur berantakan.

Benahi Fasilitas

Jika ingin memfungsikan terminal, menurut Yanto Pemerintah harus membenahi fasilitas dasar terminal. Selama ini kendaraan yang masuk terminal karena terpaksa. Namun demikian setiap mobil yang akan berangkat diharuskan masuk terminal untuk membayar retribusi. “Terminal hanya tempat memungut retribusi,” kata dia.

Hal senada juga disampaikan Suryanto pengurus loket Pita Bunga jurusan Jambi-Bukit Tinggi yang membuka loket di Jalan Kapiten Patimura mengaku terminal yang dibangun menghabiskan uang rakyat ini dipaksakan. Akibatnya pemilik PO lebih memilih membuka loket di luar terminal yang mudah dijangkau oleh masyarakat. “Agar terminal ini dapat berfungsi pemerintah dalam hal ini Dinas Perhubungan Kota Jambi harus tegas. Kami tidak keberatan masuk terminal asalkan fasilitas dibenahi dulu,” ujarnya.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Jambi Alamina Pinem dihubungi Media Jambi mengaku Terminal Alam Barajo ini masih kurang fasilitas. Sehingga jika dipaksakan maka akan berdampak pada penumpang. “Kita mencoba memberi palayanan secara maksimal kepada penumpang. Tapi kalau fasilitasnya tidak ada ya bagaimana,” ujarnya saat dihubungi melalui poselnya.

Namun demikian Pinem membantah jika terminal ini tidak difungsikan, hanya saja masih kurang maksimal. “Anda boleh hitung berapa kendaraan yang berangkat dan membayar retribusi diterminal ini. Karena PAD dari terminal ini cukup besar,” ujarnya.(mas)

Memalukan,Kota Jambi Daerah Terkorupsi

MEDIAJAMBI — Peringkat lima besar yang disandang Pemerintah Kota Jambi, masuk dalam indeks persepsi korupsi tertinggi di Indonesia dinilai sangat memalukan. Hasil Survey Transparency International Indonesia (TII) menyatakan, dari 50 kota yang disurvei, Kota Jambi masuk dalam peringkat kelima daerah yang dikategorikan memiliki nilai korupsi mengkhawatirkan.

Manajer Tata Kelola Ekonomi TII, Frenky Simanjuntak ketika dihubungi Media Jambi via ponsel, Jum’at (12/11) lalu mengatakan, survei dilakukan pada 50 kota di Indonesia. Lima peringkat “terparah” terjadi di kota Cirebon dan Pekanbaru dengan skor terendah (3,61), disusul Surabaya (3,94), Makassar (3,97) dan Kota Jambi (4,13).

“Karenanya, Pemerintah harus melakukan reformasi birokrasi dalam pelayanan publik, terutama yang berkaitan dengan usaha. Disamping lebih serius dalam usaha pencegahan maupun pemberantasan korupsi,” ujar Frenky

Indeks ini mengalami penurunan dibanding tahun 2008 lalu. Dalam rilis yang diluncurkan 21 Januari 2009 menggambarkan, Pemerintah Kota Jambi dinilai cukup serius menangani permasalahan korupsi. Terlihat dari indeks yang diperoleh mencapai 5,57. Sedangkan tahun 2010, terjadi penurunan indeks hanya 4,13.

Menyikapi hal ini, Walikota Jambi, Bambang Priyanto menilai indeks persepsi korupsi di Indonesia, khususnya penilaian atas transparansi dan akuntabilitas pengggunaan dana di Kota Jambi sangat memalukan.
“Terlepas hasil survei itu benar atau tidak, yang jelas peringkat Kota Jambi yang masuk lima besar adalah hal yang sangat memalukan,” ujar Bambang, Kamis (11/11) lalu. Karenanya, Bambang bertekad menyelesaikan berbagai program di pemerintahan khususnya yang berkaitan dengan pemberantasan korupsi.

“Tahun 2011 saya targetkan Kota Jambi tidak hanya keluar dari lima besar. Namun, 10 besar. Jika perlu 2011 harus bebas korupsi," tegasnya. Menurut dia, pelayanan instansi pemerintah terhadap masyarakat menjadi salah satu penilaian utama TII. Sedangkan proses layanan perizinan di Kota Jambi tergolong rumit. Karena ditangani beberapa instansi.

Untuk memperoleh data akurat, Pemkot tengah menunggu hasil audit penggunaan APBD oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dari hasil audit itu, akan diketahui instansi mana saja yang terindikasi menjadi sumber penyelewengan keuangan daerah.

“Setelah audit turun, saya akan lakukan evaluasi menyeluruh. Jika memang ada indikasi kuat korupsi saya tidak akan segan-segan meminta aparat hukum untuk menindaklanjutinya,” tuturnya.(jun)

Penderita HIV/AIDS Terus Bertambah

MEDIAJAMBI — Jumlah kasus penderita HIV / AIDS Kota Jambi meningkat hingga 9,6 persen. Dari 81 kasus dari tahun 2006 hingga 2008, bertambah 53 kasus tahun 2008 dan 18 kasus selama tahun tahun 2010.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi, Irawati Sukandar saat sosialisasi bahaya Virus HIV/AIDS mengatakan, secara akumulatif ditemukan 176 kasus AIDS dan 113 kasus HIV. “Karenanya, sangat penting memperoleh pengetahuan bahaya virus ini ketengah masyarakat untuk mengurangi bertambahnya penderita,” ujar Irawati, Kamis (11/11) lalu.
Menurut Irawati, jumlah korban meninggal dunia tidak terdata dengan jelas, karena sebagian besar keluarga pengidap HIV/AIDS enggan melapor jika ada keluarganya yang meninggal.

Namun berdasarkan data yang ada per-Desember 2009, jumlah korban meninggal dunia pada waktu itu tercatat tiga orang. “Jika dibandingkan berdasarkan jenis kelamin, 70 persen pengidap HIV/AIDS di Kota Jambi adalah laki-laki," tuturnya. Banyak faktor penyebab menularnya HIV/AIDS, di antaranya karena kehidupan biologis seseorang yang sering berganti-ganti pasangan serta penggunaan obat-obatan terlarang dengan menggunakan jarum suntik sembarangan.

Terjangkitnya virus melalui tiga fase. Fase pertama bisa dilihat setelah diperiksa saat umur infeksi 1-6 bulan. Fase kedua umur infeksi 2-10 tahun dan pada fase ini gejala HIV/AIDS sudah bisa terdeteksi melalui tes darah. Sementara untuk fase ketiga-keempat umur infeksinya variatif.

“Pada fase ketiga dan keempat variatif karena tergantung daya tahan tubuh seseorang. Termasuk gejala sakit fisik dalam maupun luar bisa terlihat sehingga sudah bisa disebut AIDS," tambahnya. (yen)

“Uang Siluman” Disidik Tim Khusus

MEDIAJAMBI — Munculnya sejumlah pungutan liar di sekolah mendapat perhatian khusus Walikota Jambi, Bambang Priyanto. Bahkan, Bambang membentuk tim khusus untuk mengungkap kebenaran adanya pungutan. Apalagi, persoalan pungutan pada siswa SMUN 6 Kota Jambi mengganggu aktivitas belajar mengajar sepekan terakhir.

Seperti diketahui, siswa SMUN6 dikenai uang pembangunan antara Rp 400 hingga Rp 600 ribu per orang. Dengan alasan, untuk membangun WC Guru, ruang UKS dan ruang kelas yang rusak. Hanya saja, para siswa merasa status pungutan itu tidak jelas. Karena pada tahun ajaran baru, mereka dimintai uang daftar ulang. Kemudian dipungut lagi uang pembangunan. Apalagi, keputusan adanya pungutan tidak dihadiri seluruh orang tua siswa.

Menyikapi hal ini, Walikota Jambi, Bambang Priyanto mengungkapkan keprihatinannya. “Saya sangat prihatin jika kejadian di SMAN 6 Kota Jambi itu benar pungutan sekolah. Saya intruksikan tim khusus untuk mengungkapnya,” ungkap Bambang, Selasa (9/11) lalu. Tim terdiri dari Dinas Pendidikan Kota Jambi dan Inspektorat Kota Jambi.

Melalui tim, Walikota berharap kasus dapat diusut tuntas. Apalagi, persoalan pendidikan menjadi visi misi pemerintahan Kota Jambi. Alasan pungutan untuk pengembangan, menurut Bambang dapat dilakukan. Hanya saja, tidak sampai membebani wali murid terutama siswa tidak mampu.

“Komite sekolah harus benar-benar memperhatikan kemampuan wali murid. Keputusan rapat komite tidak boleh sepihak, tetapi mengakomodir seluruh anggota,” tegas Bambang.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi A Sihabbudin mengatakan, setelah mendapat intruksi dari wali kota pihaknya akan meminta keterangan dari pihak sekolah terkait dugaan pungutan tersebut. “Dalam beberapa hari ke depan kami akan menyelidiki dugaan pungutan tersebut. Jika memang melibatkan pihak sekolah tentunya akan dikenakan sanksi sesuai aturan yang ada," tambahnya. (yen)

Senin, 08 November 2010

Siswa SMU Dikenai “Uang Siluman”

MEDIAJAMBI—Untuk kesekian kalinya, wajah pendidikan di Kota Jambi mendapat sorotan tajam. Setelah marak adanya pungutan liar saat Penerimaan Siswa Baru (PSB), kini pungutan terjadi ditengah-tengah aktivitas belajar mengajar. Seperti dialami ratusan siswa SMAN 6 Kota Jambi.
Karena kesal dengan pungutan itu, mereka beramai-ramai berunjukrasa ke Kantor Dinas Pendidikan Kota Jambi, menuntut penghapusan uang pembangunan yang dirasa sangat memberatkan.
Demo yang dilakukan, Kamis (4/11), diikuti ratusan siswa SMAN 6 Kota Jambi. Mereka berjalan kaki menuju Diknas Kota Jambi sambil menyuarakan agar kepala sekolah dan pihak komite dipecat. Pasalnya, mereka dikenakan uang pembangunan hingga Rp 600 ribu per siswa untuk pembangunan sarana fisik sekolah.
Fadli, seorang perwakilan siswa dihadapan Kadis Pendidikan, Syihabuddin mengatakan, uang itu tidak jelas status dan maksudnya. Siswa baru diwajibkan membayar uang pembangunan Rp 600 ribu. Selain uang seragam yang dibayar saat PSB. Siswa kelas II dan III diwajibkan uang pembangunan Rp 400 ribu. “Setelah Juni membayar uang daftar ulang, kenapa Oktober diminta lagi uang pembangunan,” tanya Fadli.
Dari keterangan pihak sekolah, uang tersebut digunakan untuk membangun WC guru, ruang UKS dan ruang kelas yang rusak. “Namun semua itu belum terbukti,” tambahnya. Dia meminta, kebijakan pungutan itu segera dihapuskan. Karena tiap masuk sekolah, mereka dimintai uang pembangunan. “Lalu mengapa tiap tahun ajaran baru, diminta lagi uang pembangunan,” ujarnya kesal.
Riza, siswa SMUN 6 mengatakan, keputusan membayar uang pembangunan dinilai sangat janggal dan tidakjelas. Alasannya, saat rapat komite tidak seluruh anggota komite diundang. Namun tiba-tiba keputusan biaya pembangunan sekolah diedarkan melalui siswa tanpa ada tanda tangan Kepsek. “Kami tidak akan masuk sekolah sebelum keputusan uang pembangunan dihapuskan,” tegas Riza.
Menanggapi keluhan ini, Kadis Pendidikan Kota Syihabudin berjanji akan menyelesaikannya. Sambil menenangkan siswa, pihaknya akan memangil kepala sekolah dan komite untuk meminja penjelasan. Dia bahkan berjanji, akan melindungi siswa jika nantinya mendapat tekanan dari pihak sekolah.
Jikapun disebutkan, adanya pungutan berdasarkan keputusan komite, seharusnya tidak ada patokan karena bentuknya sumbangan sukarela. “Tapi jika alasannya sumbangan, namun nilainya dipatok persiswa itu sudah masuk pungutan,” katanya.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana SMAN 6, Harun Sohar menyatakan, jumlah uang pembangunan diambil berdasarkan hasil kesepakatan antara pihak sekolah dan perwakilan orang tua siswa. Hanya saja, saat rapat dengan orang tua siswa, hanya 50 persen yang hadir. “Dan yang tidak datang, oleh pihak sekolah dianggap setuju,” ujar Harun Sohar.
Hentikan pungutan
Aksi ini mendapat tanggapan serius Anggota DPRD Kota Jambi. Bahkan dewan mendesak, Walikota Jambi menghentikan pungutan di SMA tersebut. “Meski itu keputusan komite, kepala sekolah atau Dinas Pendidikan dapat menghentikan keputusan. Karena secara struktural komite sekolah dibawah kepala sekolah (kepsek),” ujar Edy Syam, anggota DPRD Kota Jambi.
Dia meminta Walikota mengusut dugaan pungutan yang merugikan siswa ini. Komentar senada diungkap Anti Yosefa, anggota Fraksi PKS DPRD Kota Jambi. Menurutnya, kerusakan fisik dan kurangnya fasilitas sekolah tidak bisa menjadi alasan pihak sekolah dan komite mengambil pungutan dari siswa. Mengingat, belum lama ini, DPRD melalui komisi D telah mengundang seluruh kepala sekolah mulai SD hingga SMA.
“Saat pertemuan di DPRD, seluruh kepsek SMA negeri tidak mengeluh adanya kerusakan fisik maupun fasilitas. Padahal, hal itu sudah kami tanyakan karena memang kami sedang menampung seluruh permasalah di sekolah. Namun tiba-tiba ada kejadian seperti ini,” tuturnya. Dia meminta, orang tua dan komite lebih kritis dan jeli setiap permasalahan. Khususnya menyangkut rencana anggaran di sekolah.(yen)

Ruas Jalan Patimura Semakin Macet

MEDIAJAMBI — Panggalian dua box culvert di ruas Jalan Kapitan Patimura Kecamatan Kotabaru Jambi, mengakibatkan jalan protokol ini macet total. Titik pertama di depan STM bawah dan di depan lorong Samudera Sipin Ujung. Akibatnya, terjadi antrean panjang mulai Tugu Juang hingga Simpang Telanai Kota Jambi.
Pantauan Media Jambi, Sabtu (6/11), kemacetan semakin diperparah persis didepan kawasan Jambi Town Squart (Jamtos).
Dicky (25) sopir Angkot jurusan Terminal Baru- Rawasari mengatakan, setelah macet akibat beroperasinya Jamtos, kemacetan bertambah dengan penggalian box culvert. “Padahal jalur ini sudah diperlebar, namun masih macet juga. Kalau begini terus pengemudi bisa merugi,” ujarnya.
Antrean biasa terjadi pada jam-jam sibuk dan hari libur. “Sudah hampir 30 menit, saya belum juga bisa jalan. Penumpang sudah banyak yang gerah kepanasan dan marah-marah,” timpal Dicky.
Menurutnya, jalur ini cukup padat. Hanya saja dapat diatasi jika masing-masing pengendara mau mengalah. Apalagi, dijalur ini tidak tidak ada aparat kepolisian atau DLLJA yang mengatur arus lalulintas.
“Kalau ada polisi atau petugas DLLAJ tak mungkin bisa macet seperti ini. Dia menyarankan pengendara yang hendak ke Sipin Ujung atau ke Terminal Baru sebaiknya lewat jalur Telanaipura. “Kalau mobil saya ini memang trayeknya Terminal Baru-Rawasari. Kalau lewat Telanai menyalahi aturan dan bisa ditangkap,” ujarnya.
(mas)

PKL Telanaipura Hambat Arus Lalu Lintas

MEDIA JAMBI — Jejeran tenda biru memenuhi ruas sepanjang Jalan Arif Rahman Hakim Telanaipura. Mereka, pedagang kaki lima yang mencoba mengadu nasib di tengah lalu lalang kendaraan yang melintas di kawasan kantor dan IAIN Jambi. Kenyataan ini berdampak negatif. Kerap terjadi kecelakaan akibat pengendara sulit menghindar kendaraan yang parkir di badan jalan.
Seperti terjadi pada sore Jum’at (5/11) lalu. Marwan (38) pengendara sepeda motor yang tengah melintas mengalami kecelakaan ketika menghindari kendaraan yang parkir dibadan jalan. “Jalur ini merupakan jalan protokol. Pedagang boleh-boleh saja berjualan tapi jangan mengganggu ketertiban umum. Kalau mau parkir jangan di jalan umum lah. Kalau sudah begini, kan semua orang yang rugi,” ujar lelaki yang tinggal di Simpang Kawat ini kepada Media Jambi, Jumat (5/11) sore.
Pengendara juga kurang disiplin. Karena mereka juga seenaknya memarkir kendaraan hingga ketengah badan jalan. Akibatnya pengendara yang akan melintas susah lewat.
Dia berharap Pemerintah Kota Jambi dapat menertibkan para pedagang yang berjualan diatas trotoar jalan. Karena selain membuat jalur ini macet juga merusak keindahan kota.
Devi (35) penjual nasi uduk mengatakan berjualan ditempat ini cukup strategis dan jalurnya cukup padat. Dia mengakui ada sebagian dari rekan-rekannya yang mendirikan tenda hingga melewati badan jalan. “Tapi apa mau dikata mereka juga butuh makan guna menyambung hidup,” ujar ibu dua anak ini.
Menurutnya tidak ada yang melarang berjualan ditempat ini kecuali disiang hari mulai pukul 07.00-16.00 WIB. “Makanya kami jualan ditempat ini, dan kami berjualan untuk menghidup keluarga. Bukan mencari lebih,” tambahnya. (mas)

Persediaan Hewan Kurban Mencukupi

MEDIAJAMBI—Kebutuhan sekitar 1.000 sapi dan kambing untuk Hari Raya Idul Adha 1431 H tercukupi. Setelah Dinas Peternakan Kota Jambi mendatangkan hewan dari beberapa provinsi tetangga. Saat ini, hewan tersebut ditempatkan di beberapa lokasi penampungan hewan.
Kepala Dinas Peternakan Kota Jambi, Harlik mengatakan, persiapan menghadapi hari raya kurban sudah dilakukan jauh hari. Bersama swasta, mereka mulai mendatangkan stok sapi maupun kambing. Beberapa daerah yang menjadi langganan penyediaan stok hewan diantaranya Kabupaten Batanghari, Merangin, Sarolangun dan Kerinci. Sementara untuk luar Provinsi Jambi sebagian hewan berasal dari Pulau Jawa dan Lampung.
“Untuk saat ini, para peternak di Kota Jambi khususnya memang belum bisa memenuhi permintaan baik daging maupun hewan. Mengingat, hampir setiap tahun bertambah,” ujarnya. Untuk memastikan hewan terbebas penyakit. Dinkes Kota Jambi telah sudah menurunkan dokter hewan ke lokasi peternakan untuk memeriksa kesehatan binatang ternak.
Pemeriksaan itu, katanya, dilakukan hampir setiap hari terutama sebelum hewan itu disebarkan kepada pembeli termasuk apabila hendak dipotong maka harus dipastikan dulu kesehatannya sehingga aman untuk dikonsumsi.
Lebih lanjut ia mengatakan, masyarakat hendaknya mengetahui syarat sapi kurban boleh dipotong diantaranya umur minimal 1,5 tahun, tidak memiliki cacat tubuh termasuk memiliki tindik atau lubang di bagian telinga. “Paling penting, sapi kurban termasuk sapi potong harus mengantongi surat keterangan sehat dari dokter hewan dan tidak menderita penyakit sehingga aman dikonsumsi,” tambahnya.(yen)

Senin, 01 November 2010

Truk Melintas Ditengah Kota

KEUANGAN KOTA JAMBI SAKIT

Media Jambi – Masalah bertubi-tubi terus menghantam Pemerintahan Kota Jambi dibawah kepemimpinan Walikota, Bambang Priyanto dan wakilnya, Sum Indra. Kali ini sorotan datang dari Gubernur Jambi Hasan Basri Agus yang menyatakan keuangan Pemkot Jambi kurang sehat. Menyusul terjadinya ketidakseimbangan antara belanja rutin dengan dana pembangunan.
"Kondisi keuangan Pemerintah Kota Jambi kini dalam keadaan tidak sehat, sehingga proses percepatan pembangunan, terutama perbaikan dan peningkatan jalan tersendat," kata mantan Sekda Kota Jambi itu, Rabu pekan lalu.
Mantan Bupati Sarolangun itu menyebutkan, idealnya antara dana yang digunakan untuk biaya rutin seperti gaji pegawai, gaji petugas kebersihan dan lainnya dengan belanja pembangunan berimbang sama besar atau 50 persen 50 persen.
Namun tahun anggaran 2010, anggaran biaya rutin Pemerintah Kota Jambi mencapai 80 persen, sementara dana yang dialokasikan untuk pembangunan hanya 20 persen. “Ini membuat proses pembangunan, terutama peningkatan dan perbaikan jalan dalam kota tidak bisa dilakukan maksimal,” tandasnya.
Padahal kerusakan jalan dalam kota Jambi kini cukup parah, sementara dana perbaikan dan peningkatan hanya Rp24 miliar atau jauh dari memadai.
Mengatasi kesulitan keuangan Kota Jambi itu, Gubernur menginstruksikan Walikota Jambi untuk meningkatkan kinerja satuan perangkat kerja daerah (SKPD) untuk menggali potensi guna meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). “Jika Walikota mampu meningkatkan kinerja SKPD yang ada dengan menggali semua potensi yang ada, dengan sendirinya PAD juga akan meningkat,” tegasnya.
Peningkatan PAD itu nantinya juga akan menambah alokasi dana APBD supaya belanja rutin dengan biaya untuk pembangunan bisa seimbang. “Wali Kota Jambi harus bekerja keras meningkatkan etos kerja SKPD yang ada, serta selalu mengawasi aliran dana supaya tidak terjadi penyimpangan dan kebocoran," kata HBA. Banyak pihak juga menilai kinerja Pemkot Jambi saat ini jauh merosot. Selain sibuk bongkar pasang pejabat, Walikota dinilai masih kurang memperhatikan program-program pembangunan yang layak digulirkan. (mas)

Pemprov Susun Grand Design Angso Duo

MEDIAJAMBI—Upaya merelokasi Pasar Tradisional Angso Duo terus dilakukan Pemerintah Provinsi Jambi. Diantaranya dengan menyusun grand design, bentuk dan pengelolaan pasar nantinya. Proses pembangunan pasar diperkirakan akan dimulai tahun 2011 mendatang.
Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) menyatakan, saat ini tengah disusun desain besar terkait target dan rencana pembangunan pasar. “Setelah grand desain selesai, pemerintah segera melakukan lelang pada pihak ketiga yang akan membangunnya,” ujar HBA, Kamis (28/10) lalu.
Wakil Gubernur Jambi, H Fachrori Umar ditunjuk menjadi ketua tim pembangunan pasar Angsoduo. Tim sudah merencanakan berbagai persiapan tentang pembangunan Angsoduo. Rencana awal, pembangunan relokasi pasar tradisional akan dilakukan Pemkot Jambi melalui hibah dari Pemprov kepada Pemkot.
Namun kondisi keuangan Pemkot yang dinilai tidak memungkinkan, Pemprov Jambi membatalkan hibah tersebut. Hingga pengerjaannya diambil alih Pemprov dengan cara menyerahkan kepada pihak ketiga dengan sistem BOT (build, operate, and transfer)(yen)

Ribuan Hektar Lahan Pertanian Terbengkalai

MEDIAJAMBI— Sekitar 6.000 hektar lahan pertanian di Kota Jambi terbengkalai dan belum termanfaatkan dengan baik. Lahan ini terdapat di Kecamatan Danau Teluk dan Pelayangan. Diperkirakan, jumlah lahan terbengkalai lebih banyak jika diperoleh data dari kecamatan lain.

Anggota DPRD Kota Jambi, M. Zayadi mengatakan, Pemerintah Kota melalui Dinas Pertanian berkewajiban mengelola lahan yang dianggapnya mubazir itu. “Lahan tersebut baru di Kecamatan Danau Teluk dan Pelayangan. Jumlahnya pasti lebih luas jika ditambah lahan di kecamatan lainnya,” ujarnya Rabu pekan lalu.

Langkah awal, Pemkot harus melakukan pembinaan agar petani dapat meningkatkan kualitas. Sebab selama ini, petani terkesan bergerak sendiri. “Dinas Pertanian Kota Jambi harus melakukan upaya konkret. Selama ini petani lebih banyak berusaha sendiri tanpa pendamping,” sambungnya.

Pemkot Jambi, lanjut Zayadi—harus mempertahankan kawasan pertanian yang ada. Karena setiap tahun, luas lahannya semakin terterus untuk pengembangan kawasan perkotaan.”Tuntutan ekonomi yang tinggi menyebabkan petani tradisional semakin tersisih. Lihat saja, banyak perusahaan terus mengembangkan usahanya. Ironisnya, lahan pertanian yang paling merasakan imbasnya," tuturnya.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Kota Jambi Harlik, mengakui jika sebagian besar kebutuhan pertanian dipasok luar daerah, bahkan luar Provinsi Jambi.Terkait ribuan lahan kosong di Kota Jambi yang dinilai terbengkalai. Harlik mengatakan, sebenarnya lahan pertanian yang ada di dua kecamatan itu tidak begitu banyak.

“Dua kecamatan itu berada di kawasan perbatasan antara Kota Jambi dengan Kabupaten Muarojambi. Jadi, sebagian lahan yang ada masuk wilayah Muarojambi, hanya saja, memang banyak petani asal Kota Jambi yang mengelola lahan tersebut," tuturnya.(yen)

Waspadai Puting Beliung

MEDIAJAMBI— Badan Metrologi Kriminologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi mengingatkan warga Jambi waspada terhadap angin putting beliung. Menyusul cuaca buruk di provinsi tetangga dapat berdampak pada daerah sekitar, termasuk Provinsi Jambi.

Prakirawan BMKG Jambi, Muslim mengatakan, selain putting beliung, potensi banjir dan tanah longsor juga mengancam Jambi.”Untuk itu, diharapkan masyarakat lebih waspada, karena cuaca sekarang berpotensi menimbulkan angin puting beliung, banjir serta longsor,” kata Muslim, Rabu (27/10) lalu.

Dicontohkannya, Kota Jambi terus diguyur hujan selama sebulan terakhir. Selama 26 hari pada bulan Oktober, tercatat 20 kali Kota Jambi diguyur hujan. Selain itu, perkiraan cuaca memperlihatkan cuaca ekstrim berpotensi terjadi di Jambi hingga November mendatang.

“Cuaca Ekstrim yang melebihi rata-rata. Yakni suhu diatas 35 derajat celsius, sementara angin berkecepatan 25 knot atau sekitara 45 Km per jam serta curah hujan yang terjadi lebih dari 50 Mm,” lanjutnya.

Seminggu kedepan, BMKG memperkirakan curah hujan dengan intensitas ringan sedang dan lebat akan terus terjadi sepanjang hari. Diprediksi hujan lebih banyak terjadi pada siang sore dan malam hari.

Hal ini dipengaruhi faktor naiknya suhu muka laut 28-29 0C. Faktor lain, diakibatkan bagian tengah dan timur pulau sumatera banyak mengandung uap air. Selain itu, adanya siklon tropis CHABA yang bergerak kearah barat laut dengan tekanan rendah. “Siklon tropis CHABA itu maksudnya suatu sistem tekanan udara rendah yang terbentuk secara umum,”" ungkapnya.

Khusus daerah Pantai Timur Jambi, nelayan diimbau berhati-hati. Meskipun BMKG memprediksikan ketinggian gelombang ombak berkisar 0,5-1,5 m. “Angin bertiup dari timur laut-utara berkisar 8-30 Km per jam, namun harus waspada kalau ada angin kencang dan petir," jelasnya. (yen)