Minggu, 14 November 2010

“Uang Siluman” Disidik Tim Khusus

MEDIAJAMBI — Munculnya sejumlah pungutan liar di sekolah mendapat perhatian khusus Walikota Jambi, Bambang Priyanto. Bahkan, Bambang membentuk tim khusus untuk mengungkap kebenaran adanya pungutan. Apalagi, persoalan pungutan pada siswa SMUN 6 Kota Jambi mengganggu aktivitas belajar mengajar sepekan terakhir.

Seperti diketahui, siswa SMUN6 dikenai uang pembangunan antara Rp 400 hingga Rp 600 ribu per orang. Dengan alasan, untuk membangun WC Guru, ruang UKS dan ruang kelas yang rusak. Hanya saja, para siswa merasa status pungutan itu tidak jelas. Karena pada tahun ajaran baru, mereka dimintai uang daftar ulang. Kemudian dipungut lagi uang pembangunan. Apalagi, keputusan adanya pungutan tidak dihadiri seluruh orang tua siswa.

Menyikapi hal ini, Walikota Jambi, Bambang Priyanto mengungkapkan keprihatinannya. “Saya sangat prihatin jika kejadian di SMAN 6 Kota Jambi itu benar pungutan sekolah. Saya intruksikan tim khusus untuk mengungkapnya,” ungkap Bambang, Selasa (9/11) lalu. Tim terdiri dari Dinas Pendidikan Kota Jambi dan Inspektorat Kota Jambi.

Melalui tim, Walikota berharap kasus dapat diusut tuntas. Apalagi, persoalan pendidikan menjadi visi misi pemerintahan Kota Jambi. Alasan pungutan untuk pengembangan, menurut Bambang dapat dilakukan. Hanya saja, tidak sampai membebani wali murid terutama siswa tidak mampu.

“Komite sekolah harus benar-benar memperhatikan kemampuan wali murid. Keputusan rapat komite tidak boleh sepihak, tetapi mengakomodir seluruh anggota,” tegas Bambang.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi A Sihabbudin mengatakan, setelah mendapat intruksi dari wali kota pihaknya akan meminta keterangan dari pihak sekolah terkait dugaan pungutan tersebut. “Dalam beberapa hari ke depan kami akan menyelidiki dugaan pungutan tersebut. Jika memang melibatkan pihak sekolah tentunya akan dikenakan sanksi sesuai aturan yang ada," tambahnya. (yen)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar