Selasa, 17 Agustus 2010

Azan Selamatkan Kampung itu…

“DARRR, “ suara letusan itu terdengar keras dan semakin menyulut api tambah berkobar. Letusan yang diperkirakan berasal dari terbakarnya motor Tiger di dalam sebuah rumah di kawasan Rt 03 Kelurahan Sulanjana, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi, membuat suasana semakin hiruk pikuk. Sore itu, Jumat, 13 Agustus, sekitar pukul 17.35 Wib, disaat umat muslim menanti waktu berbuka puasa, ratusan warga tepat dibelakang SDN 1/ Kota Jambi harus bergulat melawan api.
Kepanikan begitu mencekam. Ada yang berusaha menyelamatkan harta bendanya, membopong kakek-kakek tua yang lumpuh, menggendong nenek-nenek yang sudah tak mampu lagi berjalan, hingga mereka yang sibuk menyiramkan air, dan merusak sejumlah atap rumah, menghindari api menjalar lebih luas.
Angin kencang, membuat api terus membara, dan “Allahu akbar, Allahu akbar,” suara azan dan takbir terus dikumandangkan warga, termasuk anak-anak. Tak berselang lama, tanpa dinyana, jilatan api berubah arah menyambar atap bangunan SD negeri itu. “Alhamdulillah, ya Allah,” teriakan syukur dipanjatkan warga, karena api berpindah, dan selamatlah kampung yang menampung puluhan rumah yang saling berdempetan dan kebanyakan terbuat dari kayu tersebut. Kawasan itu sangat sulit dicapai, mobil pemadam kebakaran yang datang, setengah jam kemudian, juga harus berjuang keras mematikan api melalui bangunan SD dan TK disamping tiga rumah yang hangus dilantak si jago merah itu. Sementara tiga rumah lainnya, milik keluarga Sumadi, Pudin dan terpaksa dirusak.
Ketika ditemui Media Jambi, mata Cik Uniang (60) terlihat sembab habis menangis karena rumah dan seluruh isi rumahnya ludes dilalap sijago merah. Dia adalah pemilik satu dari tiga rumah yang ludes terbakar. “Hanya sehelai pakaian di badan tersisa, selebihnya tidak ada yang dapat diselamatkan,” ujar janda tiga anak ini.
Tiga rumah yang ludes terbakar masing-masing milik Jamiri (60), Ema (38) dan Cik Uniang (60). Satu unit sepeda motor merek Tiger yang baru dibeli dua bulan milik anak Jamiri yang bertugas di Polda Jambi juga hangus hanya tinggal bangkainya saja. Tidak itu saja, barang dagangan, berupa baju-baju juga hangus, bahkan barang elektronik lainnya tak berhasil diselamatkan. Belum diketahui dengan pasti dari mana asal api. Sebagian warga menyebutkan akibat korsleting listrik, namun ada pula yang mengatakan akibat adanya anak-anak yang bermain kembang api. Saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki asal api yang nyaris menghanguskan semua rumah di kampung itu. Untuk memadamkan api Damkar Kota Jambi mengerahkan empat unit kendaraan dan api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 19.00 WIB. Beberapa petugas juga sempat terjatuh karena menginjak kayu-kayu yang telah lapuk. Hingga Minggu pagi, lokasi kebakaran itu masih ramai didatangi oleh masyarakat yang ingin melihat dari dekat, sisa-sisa kebakaran. Sementara pemilik rumah berusaha untuk menyelamatkan barang yang tersisa.

Daerah Padat
RT 03 Kelurahan Sulanjana, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi merupakan daerah yang padat penduduk. Menurut Ketua RT 03 Amril BA ada 81 kepala keluarga (KK) dan sekitar 500 jiwa yang tinggal di wilayah yang dikenal dengan sebutan Bedeng PU itu. Saking padatnya rumah untuk melewati dari satu rumah ke rumah lain harus melalui gang sempit. Bahkan, ketika berpapasan di dalam gang, salah seorang harus mengalah untuk berhenti. Kondisi rumah di dalam kawasan itu juga cukup memprihatinkan, dan kebanyakan terbuat dari kayu. Nyaris tidak ada akses jalan untuk masuk ke dalam kawasan itu dan kondisi itu sangat rawan kebakaran.
Walikota Jambi, H Bambang Priyanto malam itu juga langsung datang ke lokasi kebakaran disusul ke esokan paginya, Gubernur Jambi, H Hasan Basri Agus yang baru dilantik dua pekan lalu juga mendatangi korban kebakaran dan memberikan bantuan secara pribadi. “Kita harapkan Walikota memperhatikan korban kebakaran, termasuk masalah gedung sekolah, agar kegiatan belajar mengajar tidak terganggu,” ujarnya.(mas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar