Minggu, 24 Oktober 2010

Lewat Gambar, Mereka Sampaikan Pesan

WAJAH Nayla (7) tampak serius sambil memegang sebuah crayon. Jari jemarinya sibuk memberi warna selembar kertas dihadapannya. Sang ibu, terlihat menemani siswi SDN 47 Jambi itu mengikuti lomba mewarnai di pelataran parkir RRI Jambi, Sabtu (23/10) lalu.
Perlahan dan sangat berhati-hati, Nayla kemudian memberi warna hijau pada gambar pepohonan. Pada kertas, terlihat gambar gunung, pohon, sungai, burung dan gambar hewan tanpa warga. Setelah dipoles crayon, terbentuklah sebuah gambar yang memiliki aneka warna. Sedangkan disebelahnya, puluhan anak lain terlihat serius melakukan hal yang sama. Mengikuti lomba mewarnai yang digelar Green Peace, KKI Warsi, Walhi serta Komunitas fotografi dan Pewarta Foto Jambi.
“Dari kecil memang sudah sering mewarnai. Waktu dikasih tau ada lomba, ya sudah, ikutin saja,” tukas ibu Nayla. Tidak hanya Nayla, puluhan anak lain dari TK Az-Zahra Simpang Karya Kota Jambi. Sambil duduk menggunakan meja lipat, puluhan anak-anak itu terlihat begitu asyik, memberi warna. Diseputaran mereka, terpampang puluhan lukisan yang menggambarkan kondisi alam di Jambi.
Public Outreath Green Peace Asia Tenggara, Ahmad Ashov Birry kepada Media Jambi mengatakan, lomba mewarnai menjadi langkah awal memberi kesadaran pada anak-anak. “Ada pesan yang ingin disampaikan, menumbuhkan kesadaran mencintai lingkungan. Hingga akhirnya, ada langkah yang akan mereka ambil,” ujar Ashov.
Banyak langkah yang dapat dilakukan sejak awal. Seperti mengajarkan anak-anak dan masyarakat selektif memilih produk. Terutama produk yang tidak ramah lingkungan. Lewat mewarnai, diharapkan peserta lomba semakin mencintai dan merasa menyatu dengan alam. “Sekaligus kami ingin merekrut suara publik untuk sama-sama melakukan perubahan,” lanjutnya.
Kegiatan pameran foto, lomba mewarnai dan talkshow sengaja digelar Green Peace mengingat maraknya aksi perusakan dan perubahan tutupan hutan di Jambi. Beberapa waktu lalu, Greenpeace melakukan pemotretan udara sekaligus membentang spanduk raksasa. Tidak berapa lama, mereka kembali memantau tutupan hutan diareal yang sama. “Wah, sudah jauh berubah dan sangat memprihatinkan. Makanya kita gelar pameran foto dan kegiatan lain. Untuk menumbuhkan kesadaran cinta pada alam dan lingkungan,” ungkap pria yang mengaku berdomisili di Jakarta ini.
(junaidi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar