Senin, 28 Juni 2010

Kemacetan di Pasar Angso Duo

Sulit Diatasi ??

MEDIAJAMBI — Kemacetan di depan Pasar Angso Duo Kota Jambi menjadi pemandangan rutin sehari-hari, terutama pada jam-jam sibuk. Semrawutnya kendaraan di jalan protokol itu, selain disebabkan kegiatan bongkar muat truk-truk dibagian depan pasar dan di depan ruko sepanjang Jalan Sultan Agung Pasar Jambi, juga parkir mobil sembarangan. Sejauh ini, tidak ada tindakan tegas dari Dinas Perhubungan Kota Jambi untuk mengatasinya.

Pantauan Media Jambi ke pasar tradisional terbesar di Jambi ini, Jum’at (25/6) lalu, kemacetan tak terelakkan ketika sebuah truk berhenti didepan sebuah ruko. Langsung membongkar puluhan karung bawang yang diangkut beberapa pekerja. Praktis, jalur utama angkutan kota mengalami kemacetan panjang. Sedangkan dipelataran parkir pasar, terlihat truk lain juga tengah membongkar muatan kol.
Padahal Dinas Perhubungan dan DLLAJ Kota Jambi beberapa waktu sudah mengeluarkan larangan masuknya kendaraan bertonase besar, seperti truk-truk pengangkut barang itu masuk ke jalan-jalan di tengah kota. Namun sejauh ini truk-truk bertonase empat ton ke atas itu masih tetap leluasa hilir mudik di tengah kota.

Ayong, pedagang kelontongan di pasar ini mengatakan, kemacetan menjadi pemandangan rutin sehari-hari. Diakuinya, kondisi pasar sangat tidak memadai untuk menampung banyak kendaraan. “Bahkan sampai berlapis-lapis. Karena gudang penyimpanan berada tidak jauh dari toko,” kata Ayong menjawab Media Jambi.

Sebagian pedagang, menurut Ayong tidak memiliki gudang ditempat lain. Sehingga pasokan barang yang datang langsung dibawa ke pasar untuk dibongkar. “Lagian dengan truk kan bisa bawa banyak untuk menghemat ongkos,” sambung Ayong.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Jambi, Alamina Pinem mengakui adanya Peraturan Daerah (Perda) yang melarang aktivitas bongkar muat barang didalam kota. Apalagi didepan Pasar Angso Duo. “Namun ada saja jawaban pemilik toko. Sopir juga tidak mau disalahkan. Mereka mengatakan hanya pegawai. Yang seharusnya dikenakan sanksi justru pemilik toko,” ujar Pinem geram usai pertemuan di Ruang Pola Kantor Walikota Jambi, Rabu pekan lalu.

Sementara Kepala Kantor Pengelola Pasar, Duria Surinta mengatakan, lokasi parkir kendaraan sudah ada. Hanya saja keadaannya becek ibarat kubangan kerbau. Karenanya, pemilik toko membongkar muatan didepan pasar. Dia berharap, jika pasar induk di terminal truk sudah dioperasikan, tidak ada lagi aktivitas bongkar muat barang di pasar ini.

Menanggapi persoalan ini, Walikota Jambi, Bambang Priyanto hanya mengatakan akan menertibkan kemacetan itu. Fenomena ini, dianggapnya seperti lingkaran setan yang terus terjadi dari tahun ke tahun. “Begitu banyak mobil dan motor, sementara tidak ada penambahan panjang ruas jalan. Jumlah penduduk juga terus bertambah sehingga kemacetan tidak dapat dihindari,” ungkap Walikota.(yen)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar